Suatu hari ada seorang Kafilah yang sedang melakukan perjalanan untuk berdagang. Kafilah ini harus melakukan perjalanan selama berhari-hari. Dengan menunggang unta, Kafilah ini melakukan perjalanannya dengan hati yang penuh sukacita.
Karena hari sudah mulai gelap, Kafilah ini akhirnya berhenti untuk beristirahat, kemudian mulai mendirikan kemah untuk bermalam. Pada tengah malam Kafilah ini terbangun, karena ada suara lenguhan yang aneh dari luar kemahnya. Kemudian Kafilah ini keluar untuk mencari sumber suara tersebut, ternyata suara itu berasal dari untanya karena tidak kuat oleh dinginnya udara padang pasir di malam hari. Kafilah ini merasa kasihan, kemudian ia memutuskan untuk memasukkan kepala untanya ini ke dalam kemahnya untuk mengurangi rasa dingin. Selanjutnya Kafilah ini meneruskan tidurnya.
Beberapa saat kemudian Kafilah ini mulai bangun kembali ternyata unta ini masih kedinginan dan tidak bisa tidur karena badannya masih di luar kemah. Kemudian karena merasa kasihan, Kafilah ini memasukkan kaki depan untanya sehingga separuh badannya dimasukkan ke dalam kemah. Setelah itu Kafilah ini mulai kembali tidur.
Beberapa saat kemudian tiba-tiba… gubrakk!!! Dia sangat terkejut bukan main… kemahnya roboh bahkan Kafilah ini hampir mati karena tertindih badan untanya itu. Setelah diselidiki ternyata unta ini tidak hanya mau kepala dan kaki depannya yang dimasukkan ke dalam kemah tetapi seluruh tubuhnya mau dimasukkan ke dalam kemah agar tidak kedinginan.
Demikianlah halnya dengan dosa di dalam kehidupan kita. Terkadang kita mentolerir sedikit tindakan dosa untuk dilakukan karena berbagai alasan. Tapi ternyata dosa tidak berhenti di situ. Keinginan manusia seringkali menginginkan lebih dari itu, sehingga tanpa disadari dosa semakin menguasai kita. Kita harus berani berkata “STOP” untuk dosa!
“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.”
--Roma 6:12,13--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar