07 September 2009

BELAJAR DARI DAUD


Banyak orang tentu sudah pernah mendengar kisah Daud. Daud adalah anak Isai, dia bungsu dari delapan bersaudara. Dia adalah penggembala domba yang akhirnya menjadi raja Israel. Raja besar dengan prestasi luar biasa. Benar-benar pribadi yang istimewa.

Tapi kalau kita lihat proses yang harus dia lalui, dari orang kecil hingga jadi orang besar, dia harus melalui suatu proses yang panjang. Kita tidak tahu apakah dia pernah bermimpi akan menjadi raja besar. Tapi yang jelas Tuhan memakai dia untuk rencana besar-Nya. Pada awalnya, Daud dikisahkan sebagai seorang penggembala domba, (1 Sam. 16:11), tapi tidak disebutkan dia punya berapa ekor domba, Eliab (kakaknya) menyebutkan dua-tiga ekor (1 Sam. 17:28). Melihat kisah ini, sebagai orang yang masih sangat muda dan pekerjaannya sebagai penggembala domba yang "hanya beberapa ekor" itu,  Daud adalah orang yang dianggap sebelah mata oleh kakaknya, mungkin juga kebanyakan orang pada waktu itu juga. Sepertinya kehadirannya kurang diperhitungkan.

Di sisi lain, melihat begitu banyak mazmur yang sudah dia tulis, dia sepertinya juga orang yang suka menyendiri dan merenung ditemani oleh domba-domba dan kecapinya. Kemungkinan juga tidak banyak orang yang mengenalnya sebelum dia diurapi oleh Nabi Samuel dan dijadikan penghibur oleh Saul di istana dengan bermain kecapi.

Tapi mungkin justru di situlah Tuhan menempa Daud. Sebagai penggembala domba, sifat bertanggung jawab dan kepemimpinannya ditempa oleh Tuhan. Dengan permainan kecapi dan perenungannya, dia menjalin relasi yang akrab dengan Tuhan. Tuhan sudah menjadi sahabat tempat Daud mencurahkan segala pergumulannya. Daud dibentuk untuk setia terhadap hal-hal yang kecil untuk kemudian diberi tanggung jawab terhadap hal-hal yang besar.

Karakter yang luar biasa yang dimiliki Daud dan bisa menjadi inspirasi bagi kita, antara lain adalah:
  1. Dia adalah pribadi yang takut akan Tuhan dan senantiasa memelihara relasinya dengan Tuhan (1 Sam. 16:7; 17:37; lihat juga mazmur-mazmur yang ditulis oleh Daud).
  2. Dia seorang yang berpegang pada kebenaran yang dia yakini (iman) dan berani membelanya (1 Sam.17:36-37; 45-47).
  3. Dia adalah sosok yang bertanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi (1 Sam. 17:34-36).
  4. Dia menggunakan segala potensi yang ada padanya untuk melakukan yang terbaik.
Sebagai kaum muda, kehidupan Daud bisa menjadi inspirasi bagi kita. Tentu hal-hal positifnya yang harus kita teladani, karena sebagai manusia biasa, Daud juga pernah jatuh ke dalam dosa.


"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu." 
--Filipi 4:8,9--



Tidak ada komentar:

Posting Komentar